Carrefour Akuisisi 75 Persen Saham Alfa Retailindo
Carrefour Akuisisi 75 Persen Saham Alfa Retailindo
Jakarta-Carrefour Group telah mengakuisisi 75 persen saham PT Alfa Retailindo Tbk (ALFA) dengan nilai mencapai Rp 674 miliar atau 49,3 juta euro. Dengan demikian, dari 468 juta saham setor Alfa Retailindo, jumlah saham yang dibeli Carrefour sebanyak 351 juta lembar atau dengan harga sekitar Rp 1.920 per sahamnya.
Alessandra Girolami, Investor Relations Carrefour Group, dalam siaran persnya, Senin (21/1), mengatakan, penandatanganan perjanjian jual beli saham dengan PT Sigmantara Alfindo dan Prime Horizon Pte Ltd telah dilaksanakan Senin. Melalui akuisisi tersebut, demikian Alessandra, Carrefour Indonesia memantapkan posisinya sebagai pemimpin pasar retail di Indonesia.
Sigmantara Alfindo dan Prime Horizon merupakan pemegang saham pengendali Alfa. Hingga Desember 2007, Sigmantara dan Prime Horizon masing-masing menguasai 257.405.000 saham (55%) dan 187.219.450 lembar saham Alfa Retailindo (40%).
Hingga September 2007, Alfa Retailindo mengoperasikan sebanyak 31 pasar swalayan dengan nama Alfa Supermarket, dua toko dengan nama Alfa Midi, dan delapan toko grosir yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada 2006, penjualan bersih dan laba bersih Alfa mencapai 3,624 triliun dan Rp 39,074 miliar. Per September 2007 (belum diaudit) penjualan dan laba bersihnya tercatat sebesar Rp 2,410 triliun dan Rp 17,128 miliar.
Carrefour Indonesia hingga saat ini memiliki 37 hipermarket, meningkat dari 29 hipermarket pada 2006. Pada tahun yang sama, Carrefour Indonesia mencatat penjualan sebesar 627 juta euro dan meningkat 14,4% menjadi sekitar 717,288 juta euro per September 2007.
Okansa Disuspensi
Perdagangan saham PT Okansa Capital Tbk (OCAP) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan untuk sementara waktu (suspensi).
Kadiv Perdagangan Saham BEI, Supandi dalam pengumuman tertulis, Senin (21/1), mengemukakan suspensi itu berlaku sejak sesi pertama perdagangan, Selasa (22/1), hingga pengumuman bursa lebih lanjut. Suspensi tersebut dilakukan sehubungan dengan kenaikan signifikan harga saham OCAP sebesar 123,81% dari Rp 210 per saham pada sesi penutupan 5 Desember 2007, menjadi Rp 470 pada 21 Januari 2008.
Volume perdagangan OCAP pada 5 Desember 2007, mencapai tiga juta saham sedangkan pada 21 Januari 2008 hanya 500 lembar.
Supandi juga menjelaskan pihaknya mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan PT Okansa Capital Tbk.
(danang j murdono)
Sumber : http://www.sinarharapan.co.id/berita/0801/22/uang07.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar